Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2022

Yang Tumbuh, dan Sedikit Rubuh

 Aku mengelu. Ditengah rasa yang ribuan kali mendera. Dibawah nabastala yang kelam merutuki keadaan semesta. Dalam naung hangat yang perlahan membeku. Diteduhi pohon yang menua dengan dedaun rindang yang hampir layu. Aku beku. Dalam ruang yang tak dapat ku gambarkan. Diterkam harap yang menyelinap, meraup cinta dan membunuh rasa percaya.  Lenteraku hampir padam. Dan dunia masih hanya diam dan menyaksikan. Bukan sebab ia enggan memberi bantuan. Namun ia hanya ingin melihat kami pulang dengan penuh kesungguhan.  Aku tumbuh, menyambut kuasa yang tak dapat ku lukis lewat kata-kata. Menebas sisa hari yang menanti untuk ku bunuh satu persatu. Ku singkirkan. Ku habiskan. Ku lenyapkan. Aku berdiri, dengan batang kecil yang hampir saja kokoh. Dedaun tipis yang perlahan merindang. Serta bunga-bunga lesu yang perlahan mekar.   Dunia mengizinkanku bahagia. Tersisa 28 untuk menuju 29. Hampir saja, aku benar-benar tumbuh. Namun sisi lainku rubuh.Ditikam seorang putri yang men...

Gaun Putri dan Baju Zirah

 Selamat pagi Tuan. Aku ingin tahu, apa yang kau rasakan ketika terbangun dari lelapmu pagi ini? Aku hanya menerka bahwa kau tengah merindukan sesuatu. Aku pun menduga bahwa kau sedikit lelah dan ingin pulang ke rumah.  Tuan, dari jauhku, aku tak sanggup melakukan apapun selain membisikkan butiran harap, pada muka bumi, di tiap akhir sujudku. Sebab yang ku tahu, bisik kecil itu, akan menyelinap menuju muka semesta, mengetuk pintu, menembus ufuk, menemui Keagungan, dan menggemakan suaraku di antara riuh para penduduk langit.  Aku tak tahu Tuan, apa yang membuatku menjadi seperti ini. Yang aku tahu, aku hanya tengah mengganti gaun putri yang selalu ku kenakan, dengan baju zirah tangguh yang telah semesta sediakan.  Aku bahkan tak tahu, apa yang menungguku di depan sana. Yang ku tahu, apapun yang akan ku temui kelak, aku tak lagi sendiri. Aku telah memiliki seorang ksatria tangguh, yang menjelma menjadi seorang raja, yang kelak akan memasangkan ku sebuah mahkota.  ...

Gadis Dari Balik Cermin

 Aku mengenalnya belakangan ini. Seorang gadis yang pernah mati-matian mencoba mencabut jangkarnya agar bisa kembali berlayar dan meninggalkan pulau yang tak pernah ia inginkan.  Dia, gadis yang pernah terjebak dalam ilusi. Melalui hari-hari dengan nadi yang hampir mati.  Menyerah pada keadaan. Berusaha pergi sejauh yang ia bisa dari kenyataan yang tak ia inginkan.  Aku masih ingat. Rasanya baru kemarin ku tatap wajahnya di depan cermin. Ku lihat raut lelah seolah ingin mengakhiri hela napas. Namun anehnya, ia diam. Tak berkata, diam seribu bahasa. Aku baru sadar. Dia adalah gadis keras kepala yang selalu berlagak bahagia. Dan aku tak tahu kapan ia akan membuka tirai yang selama ini selalu menutupi rinai air matanya.  Gadis itu, rasanya lucu sekali. Ia pandai membohongi dunia meski tanpa berkata. Raut wajahnya, kesehariannya, tariannya di bawah hujan, selalu menggambarkan bahwa ia adalah manusia paling bahagia di dunia. Ia menghipnotis banyak orang dan membuat m...