Gadis Dari Balik Cermin

 Aku mengenalnya belakangan ini. Seorang gadis yang pernah mati-matian mencoba mencabut jangkarnya agar bisa kembali berlayar dan meninggalkan pulau yang tak pernah ia inginkan. 

Dia, gadis yang pernah terjebak dalam ilusi. Melalui hari-hari dengan nadi yang hampir mati.  Menyerah pada keadaan. Berusaha pergi sejauh yang ia bisa dari kenyataan yang tak ia inginkan. 

Aku masih ingat. Rasanya baru kemarin ku tatap wajahnya di depan cermin. Ku lihat raut lelah seolah ingin mengakhiri hela napas. Namun anehnya, ia diam. Tak berkata, diam seribu bahasa. Aku baru sadar. Dia adalah gadis keras kepala yang selalu berlagak bahagia. Dan aku tak tahu kapan ia akan membuka tirai yang selama ini selalu menutupi rinai air matanya. 

Gadis itu, rasanya lucu sekali. Ia pandai membohongi dunia meski tanpa berkata. Raut wajahnya, kesehariannya, tariannya di bawah hujan, selalu menggambarkan bahwa ia adalah manusia paling bahagia di dunia. Ia menghipnotis banyak orang dan membuat mereka bepikir untuk mengharapkan kehidupan seperti yang ia miliki.

Aku tak pernah mengenal gadis seperti dia. Dalam 18 tahun kehidupan yang ku lalui, tak pernah ku temui seorangpun gadis seunik dia. 

Aku selalu ingin menemuinya. Setidaknya untuk melihat wajah dan senyum palsunya yang tak pernah gagal menipu orang lain. Raut bahagia yang selalu membuatku berpikir bahwa menjadi kuat tak harus selalu menjadi nyata. Terkadang, dengan menipu diri sendiri pun bisa membuat kita menjadi tampak kuat, serapuh apapun kenyataan yang ada di dalam diri kita. 

Aku sadar, hari ini, aku kembali menemui gadis yang sama, di depan cermin yang sama, namun, dalam situasi yang berbeda. Hari ini aku melihatnya tersenyum tanpa kepalsuan. Dan belakangan aku sadar, bahwa tipuan kebahagiaan yang selama ini ia ciptakan sesungguhnya mengandung do`a dan harapan. 

Sesulit apapun keadaannya, ia selalu menunjukkan bahwa ia baik-baik saja. Dan hari ini, ia yang dulu berlagak baik-baik saja, justru menjelma menjadi orang paling "baik-baik saja" yang pernah ku temui.

Dia adalah gadis kuat yang masih harus menuntaskan tugas. Masa depan dengan segudang rencana yang sempat ia anggap mengerikan, kini justru hadir di depan matanya. Namun aku tahu, ia sanggup. Ia bisa. Ia tak akan kalah menghadapi keadaan. Dan aku akan selalu setia, memantau senyumannya dari balik cermin. `Kan ku lihat wajahnya yang memancarkan aura penuh kekuatan. `Kan ku balas senyumannya dengan bisikan penyemangat. `Kan ku titipkan ia pada Tuhan, di setiap hela do`aku.



Swis Van Java, 

09.12.2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nadi yang Disangka Alibi

Tuan Muda Dari Negeri Renta

Selamat 31 Tahun A IQBAL