Aku terjaga dari sebuah jiwa yang hidup dengan sukar, bernapas dengan kasar pandai meramu rasa, merakit cerita namun bodoh berucap, sulit berkelana Kami adalah anomali, namun Tuhan menyebut kami sejati kata yang fana, kami tak serasi namun kata Yang tahu, kami ini abadi Selaras kisah-kisah kami yang sempat kelu berkali-kali kami termangu, diterpa badai di hantam sendu dijejal pula oleh rinai rinai air kelabu namun sebab kata-Nya kami abadi, kami tetap menjadi satu nadi tak dapat dipisah kan kami dengan "sepasang" yang dipanggil diksi, namun selalunya, kami dipanggil "nadi" yang saling mengasihi. Swiss Van Java 3.5.25
Kepada Tuan Muda, dari negeri yang hampir menua. Dari renta kisah ranahmu, kau menjelajah dunia. Menemukan kepingan kasih dari berbagai belahan semesta. Dari ufuk, menuju kaki-kaki pasak bumi, turun ke lembah, mengikuti aliran sungai, terjun menuju muara dan bangkit menuju negeri lainnya. Hingga suatu hari kau tiba, di depan pintu asing, yang kemudian kau ketuk perlahan. Dan ajaibnya, pintu yang ternyata telah begitu lama terkunci itu, kini terbuka. Tua Muda, entah apa yang kau bawa. Tapi sedikit ku bisikan kepadamu, bahwa kini pintu itu telah berhasil kau masuki, bahkan kau miliki. Kau adalah manusia ajaib yang berhasil mendapat dekapan dari sang Ratu pemilik pintu yang telah lama membisu. Dan dari sisa kisah yang ku baca dari raut wajahmu, kau tengah menikmati semilir angin di negeri yang baru saja kau tempati. Bahkan hari ini, sang Ratu hanya bisa beku. Dengan sepenuh hati, ia menerimamu. Lirih suaranya terbawa hembusan angin, berpesan padamu; " Tinggalah selamanya. Biark...
Dalam waktu 866 hari, ada banyak hal yang terjadi. Ada banyak tawa, dan sedih yang jumlahnya mungkin hanya beberapa. Sedihnya sedikit, karena tertutupi bahagia yang energinya lebih kuat ada dalam diri kita. Dalam 866 hari ini, ternyata ada banyak hal yang kamu berikan. Banyak sekali sesuatu yang tak dimiliki perempuan lain seusiaku yang sudah kamu berikan kepadaku. Padahal, aku hanya seorang manusia yang tidak sempurna dan penuh dengan luka. Dalam setiap hela do`a, ada banyak harap yang ku ajukan, meski tak selalu kamu ketahui. Harapan terbesarku hari ini, aku ingin melihatmu bahagia lebih lama. Dan aku ingin menjadi sebab hadirnya bahagia itu. Tolong, hiduplah lebih lama, temani aku lebih lama. Aku ingin membuktikan padamu bahwa aku bisa memberikannya padamu. Aku ingin memberikan banyak bahagia padamu.
Komentar
Posting Komentar