Tuan Muda Dari Negeri Renta
Kepada Tuan Muda, dari negeri yang hampir menua. Dari renta kisah ranahmu, kau menjelajah dunia. Menemukan kepingan kasih dari berbagai belahan semesta. Dari ufuk, menuju kaki-kaki pasak bumi, turun ke lembah, mengikuti aliran sungai, terjun menuju muara dan bangkit menuju negeri lainnya. Hingga suatu hari kau tiba, di depan pintu asing, yang kemudian kau ketuk perlahan. Dan ajaibnya, pintu yang ternyata telah begitu lama terkunci itu, kini terbuka.
Tua Muda, entah apa yang kau bawa. Tapi sedikit ku bisikan kepadamu, bahwa kini pintu itu telah berhasil kau masuki, bahkan kau miliki. Kau adalah manusia ajaib yang berhasil mendapat dekapan dari sang Ratu pemilik pintu yang telah lama membisu. Dan dari sisa kisah yang ku baca dari raut wajahmu, kau tengah menikmati semilir angin di negeri yang baru saja kau tempati. Bahkan hari ini, sang Ratu hanya bisa beku. Dengan sepenuh hati, ia menerimamu. Lirih suaranya terbawa hembusan angin, berpesan padamu; "Tinggalah selamanya. Biarkan aku mati di dalam pelukanmu."
Sisa Detik Hari Ini
Pada hangatnya kerajaan baruku
Naz.
Wahai ratu pemilik pintu, dengan segala kerendahan hatimu. Kumohon langitkanlah kalimat kalimat harapan untukku, agar bahagia pun syukurmu dapat jua melukis ranahku
BalasHapus