Yang Mulia, dan Raja Baruku Nanti
Yang Mulia, seorang raja tanpa mahkota. Berperang tanpa pedang. Menaklukkan negeri yang hampir mati dengan bijaknya untaian kata. Yang Mulia, adalah Raja yang menjadi separuh dari kisah hidupku. Yang dalam diriku, mengalir darah ksatria tangguh, lembut, penuh kata damai miliknya. Dari Yang Mulia, aku tahu arti cinta. Dan darinya pula, aku dibangun untuk menjadi sosok putri kecil yang menghargai cinta, kasih sayang dan kesetiaan. Yang Mulia, tempatku menaruh hormat. Kepadanya aku tunduk dan patuh, melebihi siapapun. Dari didikannya, tercipta kerangka kuat yang menopang tubuh yang rapuh ini. Yang bahkan hingga detik ini, tubuh ini masih sering bersandar pada pundak kokohnya yang hangat. Yang Mulia tak membentakku ketika aku salah. Dia tak memarahiku ketika aku terjatuh. Dia tidak menganggapku lemah ketika aku menangis. Yang Mulia mengajarkanku, bahwa manusia adalah tempat salah dan lupa. Dan dengan kodratnya itu, manusia seringkali terjatuh. Yang Mulia yang mengajariku bahwa menangi...