Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022

Yang Mulia, dan Raja Baruku Nanti

Yang Mulia, seorang raja tanpa mahkota. Berperang tanpa pedang. Menaklukkan negeri yang hampir mati dengan bijaknya untaian kata. Yang Mulia, adalah Raja yang menjadi separuh dari kisah hidupku. Yang dalam diriku, mengalir darah ksatria tangguh, lembut, penuh kata damai miliknya. Dari Yang Mulia, aku tahu arti cinta. Dan darinya pula, aku dibangun untuk menjadi sosok putri kecil yang menghargai cinta, kasih sayang dan kesetiaan.  Yang Mulia, tempatku menaruh hormat. Kepadanya aku tunduk dan patuh, melebihi siapapun. Dari didikannya, tercipta kerangka kuat yang menopang tubuh yang rapuh ini. Yang bahkan hingga detik ini, tubuh ini masih sering bersandar pada pundak kokohnya yang hangat. Yang Mulia tak membentakku ketika aku salah. Dia tak memarahiku ketika aku terjatuh. Dia tidak menganggapku lemah ketika aku menangis. Yang Mulia mengajarkanku, bahwa manusia adalah tempat salah dan lupa. Dan dengan kodratnya itu, manusia seringkali terjatuh. Yang Mulia yang mengajariku bahwa menangi...

Kepada Tuan, Dari Admiral Kecil.

 Kepada Tuan, yang meski aku tak tahu dia akan paham atau tidak, aku tetap ingin mengungkapkannya. Alineaku mengetuk pintumu, hendak mengutarakan sepatah dua maksud yang tak pandai ku lontarkan dengan lisan. Kepada Tuan, tempat dimana keyakinanku Tuhan takdirkan untuk berlabuh di tepian dermagamu. Aku hanya ingin meminta izin untuk menetap selamanya di atas ranahmu yang damai. Sebab semilir anginmu telah merangkul dan menahanku untuk tidak kembali pergi. Dan hari ini ku sadari, bahwa selamanya aku ingin tinggal, menjelajahi setiap inci kisah yang kau gambarkan lewat pahatan alam di atas tanahmu yang tentram. Tuan, kapalku tak mudah menepi. sehebat apapun ombak yang berusaha menelannya, ia terus melebarkan layar. Pantang berhenti. Kapalku, tak seperti kapal lain yang sebelumnya pernah kau temui. Ia bukan kapal yang rapuh dengan lambaian para penghuni dermaga asing yang sekedar memintanya singgah. Dan entah kenapa, detik ini ia terpaku, mengelu di tepian garis pantaimu. Tuan, terimal...